Jumat, 29 April 2011

kaki langit

langit gelap membuat mata tak dapat berkilah
seakan menghisap perhatian tengadah ke atas di tengah jalan yang ramai
lampu tidak lebih menarik dari hitam
tidak sempurna billboard simpati, tapi membuatku terbelalak entah kenapa

Hati terasa tak berdaya menyelami mengarungi legam malam
merasuki ranah yang tak kujumpa sebelumnya
bagai simfoni senandung tapi tak bernada
abstrak tapi merobek dada hingga tak berdaya hati ini

sejelek itu, tidak,
meskipun hitam tapi aku suka
serasa aku dan tuhan dekat hanya dibatasi polusi
di kaki langit, ya aku berada disana

menggapaiku kesebuah ketidak beradaan
tak ada yang bisa kuranah
"hei tak kau rasa isi hatiku? aku temanmu bukan musuhmu"
tapi tak ada mendengarnya

tak bisa kugapai, tak apa, biginipun aku tenang
hangat malam sehangat maladewa
senandung sepi membeduk gendang telingaku sepi
aku termakan oleh gelap malam

tak kurasa lagi hati
raga meraja menjadi raja
dan nafsuku menjadi ratu
amarah merah membakar oksigen, api serasa keluar tiada henti dari hati yang telah mati
kurasa naruni sudah usang

ingin kucaci maki semua orang, yang melawan
ingin aku dirikan aku disemua orang
ingin kuhancurkan, kurusakan, kutendang-tendang semua yang kurasa hampa
akan kurobekan bumi dengan amarah

aku tak butuh siapapun
sudah lengkap disini dengan raja dan ratuku akan kukuasai semua yang ada
aku tak butuh apapun lagi kecuali Tuhan
Tuhan yang menyayangi aku

terhentak dari atas motor diteriaki truk dibelakangku
ternyata hanya lamunan 120 detik dibawah kaki langit
kugayuh motorku melewati semua orang yang aku benci

Astaghfirulah, lampu merah mengangkat aku kedalam mimpi
ternyata aku hanya terlarut dalam gelap
terlarut itu enak, inikah rasanya menjadi gula?

dibawah kaki langit, aku diinjak oleh mimpi
aku hidup dalam dunia yang beda, mungkin dapatkah aku masih harap semua yang fana?
didalam gelap aku mencoba fana tapi lewatlah sudah, waktu yang lapar sudah memakannya
mungkin jika Tuhan masih ingin, kaki langit akan datang lagi kepadaku
mungkin jika Waktu memuntahkannya kembali, aku akan berada disana lagi
dibawah kaki langit, dimana semua bisa terjadi

Kamis, 17 Februari 2011

sebisa mungkin

jangan pernah meninggalkan apa yang membuat kamu
apa yang membuat kamu melangkah?
apa impian kamu?
apa yang kamu targetkan?
apa yang telah kamu lakukan?

dan saya?
rupanya masih belum jelas....

Dua dilema antara bebas atau BEM, sungguh berat. jujur jika saya menginginkan pembelajaran, organisasi, dan lain-lain saya bisa saja masih ikut Himiespa atau SEF... tapi kenapa harus BEM???

ya, aku sudah menolak Himiespa dan SEF. lalu kenapa saya harus menerima BEM?
saya harus semangat! strik kepada garis baku yang pernah aku buat
1 tahun kedepan IPK saya ga kurang dari 3.3!!!
1 tahun kedepan saya sudah punya bisnis kecil banget! mulai dari mikro!!

apakah itu dengan mudah bisa didapatkan dengan ikut bem?
sekarang saya harus melihat. saya ikut HDE, maka untuk siapa saya berjuang
Fungsi H D E = menghubungkan BEM dengan luar melalui hubungan diplomasi yang kuat.
lalu untuk siapa itu berjuang?
apa saya berjuang untuk rakyat?
apa sudah berpikir untuk siapa saya berjuang jika hanya hasilnya nanti dinikmati oleh BEM saja?
oke, mungkin bukan cuma buat BEM
tapi KASTRAT sendiripun sudah bisa untuk menghubungkan dirinya langsung (tarikan) dari BEM KM!!
jadi HDE cuma sebagai dewan delegasi saja? sebagai pengatur kunjungan dan mengunjungi???
oke mungkin bukan cuma itu, tapi saya taunya hanya itu. maybe lebihnya nanti hanya sekedar main-main sama saja seperti Himiespa... (yang sayangnya tidak bisa saya benahi)

saya harus egois kali ini.
Logika harus main kata pak faried wijaya
fact! 
1. saya tidak pintar-pintar banget, di kelas saya aktif, tapi diluar kelas megang buku jarang
2. saya menegjar targetan besar Toefl 600 dan IPK naik signifikan
3. saya punya potensi (kata semua orang, padahal menrut saya semua orang punya potensi)
4. saya ganteng (nah ini jelas)

dengan saya ikut BEM apa nanti membantu saya atau tidak?
waktu sangat terbatas
kata orang TIME = MONEY
berarti TIME = PRICE
dan KEGIATAN = QUANTITY
berarti, jika quantity saya banyakan maka harga waktu akan semakin langka
maka quantity harus saya perkecil agar waktu menjadi melimpah
harapan saya jika waktu melimpah saya akan lebih banyak waktu untuk belajar
TAPI, kembali lagi ke facts nomor 1
apakah waktu yang melimpah akan saya pakai waktu untuk belajar?
oke, kita melihat lagi ke model sebelumnya.
jika waktu semakin langka maka waktu yang saya pakai belajar akan tambah sedikit.

jika memakai presentasi
jika Waktu belajar 10% dari total waktu kosong, maka quantity kecil lebih menguntungkan

jika memakai nominal
jika waktu belajar 3 jam, maka both nilai sama.

tetapi dengan waktu yang langka, waktu belajar bisa semakin tergerus, dan sayangnya di dunia kebanyakan terjadi adalah presentase waktu.


bagaimana dengan marwah?
maaf, saya harus merelakan keegoisan saya untuk berjalan. saya tidak mampu jika saya menanggung beban hidup saya.
apakah graha mau mempertanggung jawabkan IP saya? apakah marwah mau membantu saya belajar? apakah BEM mau mempertanggung jawabkan jika IP saya 1.0?

saya akan menolak graha untuk deputi HDE.
saya minta maaf graha jika saya menolak. sungguh ini keputusan yang berat dan mengecewakan bagi kamu.
saya minta maaf.

sekarang saatnya melangkah lagi menuju GOLD yang saya inginkan.